Look At Me

a blog by Laili Umdatul Khoirurosida



Gn. Bromo, Podokoyo, Tosari, Pasuruan, Jawa Timur, Indonesia

Indahnya Sunrise di Bromo


Bromo.

Siapa sih yang nggak tau tempat hits satu itu?
Obyek wisata ini telah menjadi kawasan wisata favorit untuk para wisatawan lokal maupun Mancanegara. Terlebih lagi sekarang sudah ada instagram. Foto foto berhashtag #GunungBromo atau #TNBTS selalu keren keren sehinga membuat orang orang penasaran dan bertanya tanya beneran nggak sih Bromo itu sebagus itu?. 

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ini berada di provinsi Jawa Timur dan berada di wilayah 4 kabupaten yaitu Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Probolinggo. Saya dan teman teman (Jo, Amel. dan Ayu) masuk ke kawasan Bromo lewat pintu Masuk tumpang - Ngadas (Masih wilayah Kabupaten Malang). Lalu kawah Bromo sendiri terletak di kawasan Kabupaten Probolinggo. Penanjakan view point tempat strategis untuk melihat indahnya sunrise Bromo terletak di kawasan Kabupaten Pasuruan. Dan Puncak B29 terletak di kawasan Kabupaten Lumajang. Sedangkan bagian Malangnya adalah cagar alam yang sangat indah seperti lautan pasir bromo dan padang rumput bromo.

Setiap mengunjungi kawasan wisata ini, rasanya saya tidak pernah bosan karena suasana yang kita dapatkan belum tentu sama. Kadang kalau lagi zonk alias tidak beruntung bisa aja dapat suasanya  mendung berawan dan berkabut. Kadang kalau lagi beruntung juga bisa dapat suasana cerah. Kadang ada musim musim dimana dinginnya bisa sampai menusuk tulang belulang. Dan semua suasana itu sudah pernah saya rasakan.

Baca juga : Bromo

Lucky Us, waktu kita liburan kesini cuacanya sedang cerah cerahnya dan kita mendapatkan momen sunrise yang begitu indah *tsahhhh
Ya sesuatu yang indah indah itu cara mendapatkan biasanya harus lewat perjuangan. 



Setelah Hari pertama Eksplore Malang ke kawasan pantai, hari ke 2 kita akhirnya berangkat ke Gunung Bromo.  Sempet di wanti wanti harus hati hati dan jangan sampai nyetir sendiri kalau mau liburan ke bromo, karena 2 hari sebelum saya berangkat liburan kesini ada kejadian naas menimpa mahasiswa UGM yang sedang PKL ke Lawang. Mereka berniat liburan ke bromo sebelum kembali pulang ke jogja untuk menyelesaikan laporan.

Untungnya dari awal sih kita emang berniat menyewa supir untuk melakukan perjalanan ke Bromo ini. Waktu di kasih tau paket lengkap untuk travel ke Bromonya Smart Trans Malang ini pun kita langsung setuju. Alhamdulillah dapet supir jeep Hartopnnya yang asik, dapet snack pula. Dan di paket ini, sebenernya sudah include penginapan / homestay. Kebetulan rumah pak Mulyadi (sang pemilik jeep) sendiri yang di gunakan sebagai Homestay.

Kita berangkat Dari Hotel Aria Gajayana Malang sekitar pukul 1 Malam. Maksimal harus berangkat pukul 1 malam karena kita harus menuju desa Ngadas tempat dimana sang pemilik Jeep bernama pak Mulyadi tinggal. Sampai di desa Ngadas sekitar pukul Setengah 3 Pagi. Dari sini kita naik Jeep Hartop milik pak Mulyadi. Sebenernya masih ngantuk dan agak sayang ninggalin hotel yang belum ditidurin lama, hahaha.

Selama perjalanan dari ngadas, Mas Pras (driver mobil travel kita) dan pak Mulyadi saling ngobrol dalam bahasa Jawa. Saya yang Asli orang jawa masih nyambung sama obrolan mereka, jadi kadang kadang ikut nimbrung. Temen temen saya yang lain nggak ngerti mereka ngomongin apa, jadi mereka asik merem merem melek nahan ngantuk sambil kedinginan.

Dari obrolannya mereka saya sempat menangkap info kalau Bromo Sempat di tutup untuk dikunjungi wisatawan. Alasannya simple, karena beberapa daerah yang penting sudah di gunakan untuk tempat tinggal. Tinggal nya pun di mobil dan mereka berjualan secara ilegal. Hal ini membuat kawasan Bromo tidak enak di pandang. Mau di tertibkan juga susah. Akhirnya ditutup saja dahulu. Ketika para penghuni ilegal itu sudah bersih kembali, Bromo kembali dibuka.

Saya manggut manggut saja sambil bertanya tanya.
"Ah masa iya sih pak ? Bukannya karena cuacanya gunung bromo emang lagi gak bagus?
Karena bromo lagi erupsi?"

Hehehehe kok jadi kayak bergosip ya pembicaraan saya dengan pak mulyadi dan driver travel kali ini.

Selebihnya selain ngobrol gosip barusan selama perjalanan Ngadas - Bromo ini saya ngantuk ngantuk aja, jadi nggak tau dimana pintu masuknya dan nggak tau kalau udah masuk kawasan bromo. Tau tau udah disuruh turun, karena sudah sampai di dekat Penanjakan 1 Bromo. Kita sampai di penanjakan sekitar pukul 4 pagi. Segera kita turun dari jeep, lalu menuju penanjakan 1 View Point sunrise Bromo. Dulu sih harga tiketnya waktu saya masih touring sama temen temen waktu SMK hanya Rp. 10 rb per orang, tapi sekarang infonya Naik menjadi Rp. 30 rb per orang.

Awalnya mau sok sokan nggak usah pake syal, nggak usah pake sarung tangan, dan temen saya yang cowo bernama Jo awalnya ga mau beli topi. Tapi ketika beberapa langkah menuju tangga penanjakan dia balik badan.
Angin berhembus kencang.
Dingin menusuk tulang.

"em.. mening kita jangan ambil resiko deh, beli topi syal sarung tangan dan kaos kaki yuk"

Kami bertiga para wanita pun mengangguk dengan mantap.

Btw kaos kaki saya waktu itu pendek jadi kaki saya terasa dingin. Jadi waktu di tawarin beli beli syal topi sarung tangan dll kita oke oke aja.

Dan kalau misal nggak mau beli barang barang tersebut disini, maka jangan lupa bawa langsung dari rumah ya gaes.


Karena beli syal dan lain lainnya buru buru, jadi ya saya nggak mikirin matching atau enggaknya. Hahaha yang penting HANGAT. Mungkin penampilan saya waktu itu udah acak adut  tapi yaudah lah ya. Kalau jaket kalian masih dingin alias kurang hangat, di daerah penanjakan Bromo ini banyak penyewaan Jaket tebal yang di bandrol dengan harga Hanya Rp. 10rb.

Saya sempet sok sokan bikin timelapse pake Go Pro untuk sunrise Bromo ini, saya letakkan Go pro di sebuah tembok pembatas Penanjakan 1. Tapi karena anginnya kenceng, saya harus pegangi Go pro ini. Dengan kondisi angin yang kenceng dan udara yang dingin, lama lama saya capek pegangi Go pro. Bikin timelapse sunrise di Bromo pun Gagal.
yaudah lah yang penting udah liat sunrise.
Dan hari itu sungguh cerah.

Saya dan ayu ambil posisi di bagian paling depan. Amel dan Jo hanya di belakang karena  mereka ga suka foto foto. Jo lebih sering ngefotoin kita daripada ikutan foto, maklum cowok kalau lagi keluar sama ciwi ciwi nasibnya emang biasa begitu. Heheheh. Setelah selesai liat sunrise, saya baru solat subuh. Kebetulan musholanya ada di dekat lokasi penanjakan. Waktu wudhu, airnya dingin banget kayak wudhu sama air es. Saya sendiri heran, kok saya baru sholat subuh ketika matahari sudah tampak ya?
Hahahaa
Maaf saya khilaf.




Setelah selesai menikmati indahnya sunrise di Bromo, dan setelah sholat subuh ketika matahari sudah terbit maka saya pun turun ke bawah mendekati gunung yang rupanya mengeluarkan kawah sedikit di sebelah kanan penanjakan 1 bromo.


Eh ternyata banyak juga yang liat sunrise dari sini. Ternyata bagus juga euy. Kalau yang di atas, di penanjakan 1 itu gunungnya terlihat jauh dan nggak ada kawah yang keluar. Nah disini ada.
Akhirnya disinilah kita foto foto, berlatarkan gunung yang di timpa cahaya matahari sedikit.

Suasana makin terang. Matahari makin naik, kita sudah tidak terlalu merasa kedinginan. Saatnya kembali ke Jeep Hartop milik pak Mulyadi.




Tips dari saya kalau kalian melihat indahnya sunrise di Bromo :


  • Pakailah jaket yang tebal (ini wajib) tapi kalau misal jaket yang kamu kira sudah tebal itu masih terasa dingin juga, maka sewa lah jaket disana karena harganya murah Hanya 10rb rupiah.
  • Jangan remehkan yang namanya sarung tangan, kaos kaki, syal, dan kupluk (alias topi) karena mereka akan sangat kamu butuhkan. Ya memang ini bukan daerah bersalju, tapi percayalah puncak penanjakan bromo spot liat sunrise ini cukup dingin jika kalian tidak memakai sarung tangan, kaos kaki, syal, dan kupluk (alias topi).
  • sarung tangan, kaos kaki, syal, dan kupluk (alias topi) bisa di bawa dari rumah jika kalian sudah punya, tapi misalkan nggak punya pun disini juga banyak yang jualan kok.
  • Agar dapat menikmati sunrise dan dapat foto sunrise paling bagus, maka berdirilah di barisan paling depan. Karena kalau duduk duduk di belakang, nanti terhalang kepala kepala orang lain.
  • Saya datang kesini hari senin dimana itu bukan weekend, tapi bromo tetap saja ramai. Pinter pinternya nyari spot bagus aja buat foto ^^
  • Untuk tempat sholat, disini sudah ada dan toilet pun ada, cuma ya gitu airnya dingin sekali. Haha. Jangan sampe lupa sholat subuh dulu ya, jangan terlena sunrise kayak saya. Saya mah solat ketika matahari sudah terbit.
  • Jangan beli bunga edeilweis! meskipun mereka konon merupakan simbol cinta abadi. mereka itu sudah langka. huhu. Bunga edelweis kini termasuk bunga yang dilindungi karena populasinya yang semakin menurun.
sekiaaaaan.
Setelah puas melihan sunrise Bromo, saatnya kita menuju destinasi selanjutnya. Sudah include di paket sewa jeep bromonya pak Mulyadi, kita akan menuju ke Padang ilalang, Kawah Bromo, Pasir berbisik, dan Bukit Teletubbies (Padang Savanah).
Hehe akan saya posting di postingan yang berikutnya yaa.


Comments

  1. Yawlaaa pergi ke bromo ada di salah satu list dalam dreams note akuu :(

    Bawa aku ke sana leeell...

    Wkakaka untung pake syal dan sarung tangan ya. Kalo enggak, beeh udah dingin banget kayanya ya Lel.
    Ayoo yg di bukit teletubbies buruan post dong yaa

    ReplyDelete
  2. Kangen kesini lagi.. terakhir bulan Juni kemarin. Rasanya belum puas aja gitu explore Bromonya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah masih barusan dong mba ?
      Itu juni juli katanya bulan bulan paling dingin di bromo mba neisia

      Delete
  3. Keceh banget sunrise nya..harus masuk tujuan wisata saya nih.

    ReplyDelete
  4. Sukaaa sama sunrise nya mba... keren y...senengny msh bs traveling

    ReplyDelete
  5. kata temanku yg pernah kesana..emang indah banget sunrise bromo..n mesti sebelum subuh udah kesna.... seru ya..

    ReplyDelete
  6. Jaman dulu aku sering banget ke Gunung Bromo mba. Tapi sejak pindah Jakarta ya nggak pernah lagi. Pemandangannya kece banget

    ReplyDelete
  7. Wah, zaman kuliah sih bisa mendaki, entah kalau skerang, fisikku mulai mudah lelah. Selamat ya Mbk bisa jalan-jalan ke Bromo, aku mupeng deh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe iya mbaa semoga mba naqiyyah juga segera dapat kesempatan main kesini ^^

      Delete
  8. waduuhhh..jadi pengen ke bromo lagi, naik kuda, ke bukit teletubbies, pasir berbisik...ahh..mudah2an bisa kesana lagii

    ReplyDelete
  9. Ini destinasi impian sejak dulu, tapi belum ada waktu mewujudkannya. Semoga kelak bisa menjejak disana deh

    ReplyDelete
  10. Atuh laah.. jadi kangen Bromo kan baca tulisan ini. Hik hik.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mbak noe bukannya kemarin di ig nya juga lagi upload upload foto foto bromo ?

      Delete
  11. Haaa di area bromo ada yang tinggal di mobil trus jualan di situ, yak pkl emang susah si klo ditertibin, masalah mental emang huf
    Kebayang li dinginnya pas kena angin, iihhhh ngiri aku kan dari dulu pengen nanjak ke bromo, trus pengen jg mampir ke suku tengger

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mba nita kayak gitu. haha.
      Emang susah kalau lawan orang orang begitu, di tertibin dikiranya malah nyusahin orang susah.
      Tp kalau ga di tertibin itu ganggu.

      gitu katanya.

      Wah aku pun berkali kali ke bromo ga pernah main ke suku tenggernya mba nit

      Delete
  12. Sunrise di wisata Alam Indonesia emang khas banget..sangat mempesona salah satunya Bromo

    ReplyDelete
  13. Wah..saya ke Bromo sekitar 20 tahun yang lalu. Pasti udah banyak perubahan di sana ya...
    Oh iya, saya jadi tau, kenapa Bromo pernah ditutup. Kirain gunungnya lagi aktif.

    ReplyDelete
    Replies
    1. dan 20 tahun lalu saya baru lahir hahaha
      Wah sudah selama itu mbak ?

      Delete
  14. sunrisenya keren yaaa, saya jadi pengen kesana :") maklum belum pernah ke Bromo *disambut dengan sfx: HAREE GENEEE?!!!*
    lucu ya ada penyewaan jaket segala hihihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahahaha hare geneeee??
      Ya gak papa mba yang komen komen di atas kayaknya juga ada aja yang belum pernah ke bromo

      Iya ada mbak. Murah lagi cuma 10k

      Delete
  15. list yang belom checklist sampai saat ini, mau ngeliat pegunungan dengan jarak deket kayak gitu sih. kayaknya seru ya, apalagi kalo rame'' ya.
    itu emangnya bayar berapa, da? kayaknya enak ya.
    dan sepertinya setiap tahun, bahkan setiap hari sepertinya akan seramai itu. ya cuman faktor luck aja sih, untuk ngedapetin view sekeren itu. ya kan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyaa kalau rame rame lebih seru..
      Bayar masuknya sih cuma 30K. Tapi yang mahal itu jeepnya, sama kalau orang luar kota pasti harus sewa mobil juga.


      Iya kayaknya selalu ramai deh.
      Itu aku kesitu hari senin aja ramai kok.
      Dan bener banget, faktor luck :D

      Delete
  16. Foto2 sunrisenya epic bangeeeett... aaahh jadi kangen Bromo. Dulu aku ke Bromo pas lagi turun dari Semeru. Jalan kaki hiks hikss.. ngga naik jeep

    ReplyDelete
  17. Musholanya sudah oke lah ya, mskpn rada jauh dr penanjakan view. At least ada pihak yang memperhitungkannya, drpd aku kmrn solat di mobil pas otw ke atas buahahaha maksa yaaa.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Penanjakan berapa mbak?
      kalau penanjakan yang ini musholanya deket banget

      Kalau tempat sunrise view yang di bukit cinta emang rada jauh hihi

      Delete
  18. Malang sih deket sama bromo ya?
    AKu belum pernah ke sana Lail, mau dong diajak :-D
    indah banget sunrisenya.

    ReplyDelete
  19. Jadi kangen malang dan sekitarnya nih. dulu ke Bromo tahun 2013 naik motor, motornya rada ngga kuat nanjak.. hahahha tiketnya 10.000, kmaren tahun 2015 kesana lagi, naik motor lagi, tiketnya udah 22.500...

    ReplyDelete

Post a Comment

Tanda tangan berupa ketikan komentar di perbolehkan. GRATIS! ^^