Look At Me

a blog by Laili Umdatul Khoirurosida



Belajar Membatik di Sogan Batik Rejodani Yogyakarta

Beberapa bulan yang lalu, saya lagi duduk dikereta menikmati perjalanan dari Malang ke Jakarta. Awalnya perjalanan saya membosankan sampai pada akhirnya ketika di kota Jogja, ada bapak bapak berumur separuh baya yang duduk disamping kursi kereta sebelah saya. Selama perjalanan itu pula akhirnya saya ngobrol dengan bapak itu, disitu saya mengenal bapak itu sebagai penggiat Batik di Indonesia. Selama ngobrol soal batik, saya merasa pengetahuan saya ini cethek alias dangkal kalau soal batik.  Padahal kata bapak itu mah, anak muda jaman sekarang harusnya peka sama kekayaan budaya di Indonesia, salah satunya adalah batik yang mulai mendunia. Buktinya UNESCO aja udah meresmikan batik sebagai Salah satu Kekayaan dan kebudayaan asli indonesia. Lha dunia aja udah kenal batik, masa pemudanya engga peduli?

Sejak percakapan di kereta dengan bapak -yang dengan rasa menyesal saya lupa namanya siapa- itu, saya jadi berkeinginan untuk belajar membatik. Karena ternyata ngebatik itu nggak sesimple yang saya bayangin. Pantes aja batik tulis itu harganya mahal, ternyata prosesnya yang manual pake tangan dengan bantuan canting serta ide dari pengrajinnya yang membuat motif macem macem juga luar biasa. Belum lagi proses pewarnaannya yang rumit. 

Pucuk dicinta ulam pun tiba, waktu saya ada acaa gathering BS ke jogja bulan maret yang lalu saya berkesempatan untuk mencoba membuat batik di Sogan batik Rejodani atau biasa disebut Sogan Village.


Rejodani, sebuah daerah berjarak 15 Kilometer dari kota yogyakarta tempat sogan batik berada. Agak jauh memang saat naik go-car kesini, tapi saya menikmati perjalanannya karena meskipun masuk ke desa desa, teman seperjalanan saya saat itu asik asik jadi bisa sambil ngobrol ngalur ngidul. Saat sampai ditempat tujuan, saya suka sama suasana asrinya sogan batik ini. Halamannya luas,  bagaikan karpet hijau alias rumput yang rapih.


Adem banget gak sih tempatnya ?
Iya kan ?
Iya pasti jawabnya.


Koleksi sogan batik ini udah berkali kali tampil diacara bergengsi, salah satunya adalah Indonesia Modest Fashion Week 2017 dan Muslim Fashion Festival dan Inacraft 2018. Iffah M. Dewi sang owner dari sogan batik ini merupakan seorang young entrepreneur yang memulai usahanya sejak tahun 2002. Yang bikin saya salut lagi adalah, karyawan karyawan yang bekerja disini adalah penduduk rejodani itu sendiri jadi ya sekalian mengangkat derajat warga sekitar.

Batik sogan adalah salah satu jenis batik bernuansa klasik dengan warna dominan variasi dari warna coklat. Dinamakan batik sogan karena pada awal mulanya, proses pewarnaan batik ini  menggunakan pewarna alami yang diambil dari batang kayu pohon soga tingi. Batik Sogan adalah jenis batik yang identik dengan daerah keraton Jawa yaitu Yogyakarta dan Solo, motifnya pun biasanya mengikuti pakem motif-motif klasik keraton.

Lalu, langkah apa aja yang kita lakukan selama membatik di Sogan batik? Saya ringkas dalam tulisan berikut ini ya :

1. Foto foto dulu hahahaha. Nggak deng ini bercanda, tapi ada benernya juga.

Di sini ada Mushala buat sholat, jadi dikala temen temen yang lain ada yang sholat dhuhur, yang lainnya ada yang foto foto. Tempat sekitar sogan batik emang asyk sih.

teman teman syantik ku.

 

2. Mempersiapkan Alat dan Bahan



Ada kompor listrik, wajan kecil tempat lilin batik, lilin batik itu sendiri, dan tentu saja alat perang kami selama membatik nanti yaitu "Canting". 

Bukan, kami bukan membawa alat ini dari Jakarta.

Alat alat untuk membatik ini memang sudah disediakan dari pihak Sogan Batik. Dibantu dengan beberapa ibu ibu pemandu, kami dibagi ke dalam beberapa grup.


Kami akan membatik diatas kain mori yang sudah diproses sedemikian rupa, sudah ada motifnya juga dari sana. Jadi kita tidak berimajinasi seperti spongebob. Tidak.
Syukurlah.
Kalau disuruh berimajinasi bikin motif batik, saya mungkin cuma bakalan gambar lingkaran kecil sama lingkarang besar lalu dikasih kelopak bunga (karena saya se-enggak-kreatif-itu) haha.

3. Membatik



Proses membatik menggunakan canting ini menurut saya butuh ekstra kesabaran, karena kalau nggak sabar yang ada lilin panasnya malah jatuh jatuh. Posisi tangan waktu pegang canting juga harus benar, sedikit miring namun tidak terlalu miring supaya tidak belepotan lilinnya.

Btw, lilin yang kami gunakan itu panas sekali lho untung ada alas berupa koran dibawah kain kanvas batik itu tadi, jadi tangan tidak terlalu panas.

4. Pewarnaan





Pada saat proses pewarnaan, ada proses penakaran warna. Jadi kita dikasih pilihan, nanti kainnya mau di warnain biru atau merah?
Saya sendiri pilih warna biru.

Setelah takaran warna pas, kain dicelup celupkan kedalam larutan pewarna.

5. Nglorod 



Setelah proses pewarnaan selesai,  saatnya merebus kain (Eh bener gak ya bahasanya begini).
Tujuan dari memanaskan kain dalam air mendidih ini adalah supaya si lilin dikain akan meluruh, sehingga muncullah motif batik yang tadi sudah di gambar menggunakan canting.

6. Pengeringan / Penjemuran



Meskipun terlihat simple penjelasan saya diatas, nyatanya selama dilapangan saya cukup kewalahan . Prosesnya lama, dan tentusaja butuh banyak bantuan dari pihak sana sini, nggak bisa kalau sendirian.
Bayangin aja kalau harus mewarnai sendiri, sama harus nglorod sendiri. Pasti bakalan lebih lama daripada kalau dibantuin sama bapak bapak petugas di sogan batik sana.

Nah penasaran gak sama hasil batik saya?
Ini nih hasil batik saya.
Atas saran dari buwagiyem pemandu digrup saya ,  kita boleh improvisasi gak harus ngikutin pola atau motif yang ada. Karena merasa tertantang, saya pun melakukan modifikasi pada bagian frame batik saya.

Namun, sayang sekali karena kurang sabar, malah belepotan hasilnya.


Nggak papa, setidaknya saya sudah mencoba. *Sugesti baik pada diri sendiri*.

Dan ini adalah batik favorit saya yang digambar sama kak sani. Dia telaten banget, waktu gambar pake canting enggak ribet kayak saya dan cewek cewek yang lainnya. Alhasil ya beginilah rapiiih banget.


"Kak sekarang kan tanggal 10 Maret?
kok ditulisnya tanggal 5 September sih"

"itu tanggal pernikahan ku sama suami"

Eaaaa... lalu kami pecinta drama pun mulai meleleh sama jawaban kak sani.
Hahaha


7. Setelah semuanya selesai, kami melakukan kegiatan Foto foto lagi tentu saja



Eh nggak ding, nggak cuma sampe situ.
Setelah semuanya selesai, kami masih boleh menengok Batik Gallery nya sogan batik. Kita juga bisa ngintip proses membuat batik disana.
Seru deh.




Batiknya sih cukup terjangkau, tapi waktu itu saya enggak beli ditempat. Rencananya mending beli online aja, biar bawanya enggak ribet.


Nah itu dia secuil kegiatan di sogan batik rejodani alias sogan village.
Saya sendiri sangat excited pada hari itu.
Setelah belajar membatik ini. saya jadi mikir keras...
Lha itu cuma satu warna aja ribetnya sedemikian rupa, apalag kalau batiknya warna warni?
Gimana ya?

*mikir keras sampai tulisan ini selesai ditulispun masih mikir*

Comments

  1. Kalau untuk perorangan bisa langsung belajar di sana atau daftar dulu?

    ReplyDelete
  2. Kadang orang yang gak ngerti prosesnya pasti shock kalau liat batik dijual dengan harga lumayan.
    Padahal gak tau aja betapa ribet prosesnya.

    Pengen deh sekali2 main ke sini :)

    ReplyDelete
  3. Ih seru banget... Dulu waktu sekolah srg dpt tugas gambar motif batik. Seru bgt kayaknya klo bikinnya di kain

    ReplyDelete
  4. Aaaaaah aku juga pengen nyoba membatik. Dari dulu nggak pernah kesampaian. Semoga bisa mampir waktu ke Jogja :)

    ReplyDelete
  5. Seru juga ya bisa belajar membatik, bisa mendapatkan pengalaman membatik..

    ReplyDelete
  6. Keren nih ownernya nyari pegawai dari penduduk rejodani sendiri, sekalian bantu ekonomi warga sekitar.

    ReplyDelete

Post a Comment

Tanda tangan berupa ketikan komentar di perbolehkan. GRATIS! ^^